PALANGKA RAYA - Memaknai Hari Bhayangkara Ke-76, Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah melalui Biddokkes dan Rumkit Bhayangkara menggelar bakti kesehatan Polri yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia sekaligus peresmian ruang Instalasi Bedah Sentral (IBS) Rumkit Bhayangkara Tk III Palangka Raya yang baru, Jumat (17/6/22) pagi.
Kegiatan tersebut merupakan wujud kepedulian Polri dalam membangun, mendekatkan diri serta mewujudkan masyarakat yang sehat. Kegiatan ini dihadiri Kapolda Kalteng Irjen Pol. Drs. Nanang Avianto, M.Si., Ketua Bhayangkari Daerah Kalteng Ny. Dewi Nanang Avianto, Wakapolda Kalteng Brigjen Pol. Ida Oetari Poernamasari, S.A.P., M.A. serta para Pejabat Utama Polda Kalteng dan Stakeholder lainnya.
Kapolda Kalteng melalui Karumkit Bhayangakra Tk III Palangka Raya Kompol dr. Anton Sudarto mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian Hari Bhayangkara ke– 76, Polda Kalteng bersama Biddokeks dan Rumkit Bhayangkara Palangka Raya menggelar Bakti Kesehatan antara lain operasi bibir sumbing-lelangit, khitanan massal, vaksinasi massal dan pengobatan lainnya.
“Alhamdulillah, kegiatan Bakti Kesehatan hari ini warga masyarakat sangat antusias. Bakti kesehatan ini semuanya gratis atau tidak dipungut biaya dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, ” katanya.
Lebih lanjut, dr. Anton juga menambahkan selain melaksanakan kegiatan bakti kesehatan, Rumkit Bhayangkara Palangka Raya juga menggelar peresmian ruang Instalasi Bedah Sentral baru yang diberi nama IBS Presisi.
“Bisa kita dilihat bersama, Instalasi Bedah Sentral Presisi ini telah diresmikan langsung oleh Kapolda Kalteng Irjen Pol. Drs. Nanang Avianto, M.Si., dan Ketua Bhayangkari Daerah Kalteng Ny. Dewi Nanang Avianto, ” tuturnya.
Setelah diresmikan, ruang Instalasi Bedah Sentral Presisi tersebut akan langsung digunakan oleh dokter-dokter ahli bedah dalam memberikan tindakan operasi pada pasien bibir sumbing dan lelangit.
“Telah terdaftar 14 pesegrta yang akan melaksanakan operasi bibir sumbing-lelangit, 26 peserta khitanan massal dan 36 peserta vaksinasi massal, ” tutup dr. Anton.